Sains Melampaui Politik dan Agama

Authors

  • Abdullah Sidiq Notonegoro Universitas Muhammadiyah Gresik

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v15i1.80

Keywords:

Covid-19, nalar sains,, kepercayaan, elite agama, politik

Abstract

Wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 menjadi ancaman serius bagi umat manusia di muka bumi. Daya jelajah Covid-19 yang sangat masif menyebar ke banyak negara, menjadikannya sebagai wabah global yang mematikan. Meski sejumlah peneliti dari banyak negara berjuang keras berusaha menemukan antivirus Covid-19, paling tidak hingga artikel ini selesai ditulis, belum terdengar kabar jika vaksin dari Covid-19 ini telah ditemukan. Covid-19 merupakan fenomena alam yang menjadi ranah sains yang obyektif dan independen. Karena itu, pembuktikan adanya virus hanya dapat disandarkan pada temuan ilmiah yang bersifat empiris. Pemangku kebijakan publik harus bisa memberikan ruang terbuka bagi sains untuk diuji secara obyektif. Ironisnya, sisi keagamaan masyarakat pada masa pandemi Covid-19 ini seolah menjadi penyingkap tabir praktik peribadatan tanpa pengetahuan yang tepat. Para dai lebih bersemangat dan gigih untuk mendorong masyarakat memasifkan kegiatan beribadah, tetapi loyo dalam memprovokasi masyarakat untuk menangkap makna esoterisme keberagamaan melalui pengetahuan yang mendalam. Tulisan ini mencoba melakukan pengamatan sederhana seiring adanya kebengalan politik pemerintah---baik pusat maupun daerah---yang merespons setengah hati rekomendasi para dokter yang berada di garda depan pengobatan korban Covid-19 serta para virologi yang sedang berjuang untuk menemukan vaksin agar sebaran Covid-19 tidak semakin merajalela. Di sisi lain, keangkuhan sebagian elite agama yang menolak mentah-mentah ataupun setengah-setengah protokol pencegahan terhadap wabah Covid-19 tersebut.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Abdullah Sidiq Notonegoro, Universitas Muhammadiyah Gresik

Abdullah Sidiq Notonegoro, lahir di Gresik pada 01 Nopember 1970, sejak 2003 menjadi pengajar mata kuliah filsafat di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik. Juga mengajar Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan di fakultas yang lain. Pendidikan pascasarjana S2 konsentrasi Pendidikan Agama IIslam (PAI) diselesaikan di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Mengenal dunia aktivis mahasiswa Ketika menempuh Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang dan aktif di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dunia akademis dan organisasi yang memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan beragam pandangan dan pemikiran, memberikan kesempatan pula untuk mengaplikasikannya menjadi tulisan-tulisan sederhana dalam bentuk artikel opini. Beberapa makalah pengantar diskusi yang penulis buat, kemudian dikembangkan menjadi artikel/opini yang diterbitkan di sejumlah media massa, baik cetak maupun online. Penulis yang semula tertarik dengan dinamika pemikiran Nurcholish Madjid dan Buya Syafii Maarif, menginspirasinya untuk secara intens menikmatinya. Ketertarikan pada dunia pemikiran Islam semakin mendapatkan tempat Ketika berkesempatan bergabung di Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM) dan berinteraksi dengan intelektual-intelektual muda Islam yang progresif.

PlumX Metrics

Published

30-06-2020

How to Cite

Notonegoro, A. S. (2020). Sains Melampaui Politik dan Agama. MAARIF, 15(1), 109–136. https://doi.org/10.47651/mrf.v15i1.80