Ulama dan Negara Santri

Authors

  • Ahmad Najib Burhani Lembaga Ilmu Pengetatahuan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v14i1.49

Keywords:

Ulama,, Islam,, Santri,, Nasionalis

Abstract

Dengan kemenangan Joko Widodo – Ma’ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019, ulama kembali menempati posisi penting dalam pemerintahan Republika Indonesia. Pertanyaannya, apakah dengan terpilihnya Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden itu akan mendinginkan perpolitikan nasional yang selama ini sering terbelah antara kubu nasionalis dan Islamis? Apakah tampilnya Ma’ruf Amin, yang merupakan mantan rois ‘am NU, sebagai bagian dari ashabul qoror (penentu kebijakan) akan bisa menghilangkan berbagai kebijakan yang kurang berpihak dari pemerintah terhadap minoritas atau justru melahirkan sektarianisme baru? Dua pertanyaan inilah yang ingin diangkat oleh artikel ini.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Ahmad Najib Burhani, Lembaga Ilmu Pengetatahuan Indonesia

Ahmad Najib Burhani adalah doktor di bidang Religious Studies di Universitas California Santa Barbara dan peneliti LIPI (Lembaga Ilmu Pengetatahuan Indonesia). eberapa tulisannya adalah “Menemani Minoritas: Paradigma Islam tentang Keberpihakan dan Pembelaan kepada yang Lemah”, “Lakum Diinukum wa-Liya Diini: ......... Stance Towards Interfaith Relations” di jurnal Islam and Christian-Muslim Relations 2011, 22 (3); 329-342, Muhamadiyah Jawa (2010), Revealing the Neglected Missions: Some Comments on the Javanese Elements of Muhammadiyah Reformism: “di jurnal Studia Islamika 2005, 12 (1): 101-129, sufisme Kota (2001), Islam Dinamis (2001) juga tulisan lainnya.

PlumX Metrics

Published

30-06-2019

How to Cite

Burhani, A. N. (2019). Ulama dan Negara Santri. MAARIF, 14(1), 60–66. https://doi.org/10.47651/mrf.v14i1.49