Perkembangan Nasib Perempuan di Dunia Islam; Perbandingan Arab Saudi dan Afghanistan
DOI:
https://doi.org/10.47651/mrf.v16i2.149Keywords:
Perempuan, Arab Saudi dan AfghanistanAbstract
Kaum perempuan selalu menjadi korban dari terorisme, juga radikalisme. Tidak sedikit kaum perempuan yang terlibat dengan aktifitas terorisme karena terpengaruh oleh suami dan keluarganya. Arab Saudi merupakan sebuah kerajaan dengan sistem monarki absolut yang serba paradoks. Pada satu sisi, Arab Saudi bersahabat dengan Amerika Serikat dan Negara Eropa untuk memusuhi Iran. Tetapi, dalam waktu yang bersamaan, Arab Saudi membiarkan pemahaman akidah dan ideologi salafi radikal menyebar di berbagai negara dengan ditopang oleh pendanaan yang melimpah dari hasil penjualan migas. Sementara nasib perempuan Afghanistan berubah drastis setelah Taliban menguasai Afghanistan. Secara resmi, Taliban menguasai Afghanistan setelah memasuki istana kepresidenan pada pertengahan Agustus 2021 dan di awal September 2021, seluruh pasukan Amerika Serikat dan NATO telah meninggalkan Afghanistan. Tidak lama setelah Taliban menguasai Afghanistan, ASN perempuan menggelar demonstrasi di depan istana kepresidenan, akan tetapi dibubarkan secara represif oleh Taliban. Perempuan Afghanistan kembali tidak diperkenankan menerima hak untuk memperoleh pendidikan dan pekerjaan. Dengan alasan keamanan, Taliban kemudian menekan kaum perempuan agar tetap di rumah.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.