Dari Ego-system Menuju Eco-system: Pemikiran dan Laku Buya Syafii Maarif & Amin Abdullah

Pemikiran dan Laku Buya Syafii Maarif & Amin Abdullah

Authors

  • Alimatul Qibtiyah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v18i1.208

Keywords:

Buya Syafii, Amin Abdullah, Muslim Progresif, U Theory

Abstract

Bingkai Keislaman, Keindonesiaan dan Kemanusiaan dalam satu tarikan nafas ditunjukkan oleh cendikiawan Muslim Progresif Indonesia, Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) dan diamini oleh M. Amin Abdullah. Walaupun ada pertautan umur sekitar 15 tahun, namun beliau berdua mempunyai kemiripan dalam pemikiran dan laku dalam kehidupan sehari-hari. Potret beliau berdua sebagai Muslim Progresif, Faithful Patriotisme, & Pembela Pancasila otentik dan valid. Integritas tanpa batas juga mengkristal dalam kehidupan mereka. Nilai-nilai dan normativitas yang sudah digagas dan dicontohkan dua tokoh ini akan membudaya menjadi nilai semua warga jika dilakukan dengan upaya sistematis yang mengarah perubahan dari nilai individu (ego-system) menjadi nilai bersama (eco-system). Upaya dilakukan dengan memahami dengan detail fenomena dan persoalan yang ada, lalu melihat dari dekat, merasakan dan menemukan mental model untuk selanjutnya diperlukan cara berfikir baru yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan dan selanjutkan dimasifkan dan berdampak pada perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan itu akan dapat berjalan dengan efektif jika ada open will, open heart, dan open mind.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Alimatul Qibtiyah , Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

adalah seorang Professor dalam Kajian Gender di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan telah menyelesaikan pendidikannya dari S1 dari tempat mengabdi sebagai dosen saat ini, S2 pertama di Psikologi UGM, S2 kedua di Women's Studies Iowa Amerika dan S3 di University Werstern Sydney Australia.  Alim Selain menjadi komisioner Komnas Perempuan (2020-2024) juga aktif di Pimpinan Pusat 'Aisyiyah dan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Alim aktif sebagai narasumber dan peneliti baik nasional maupun internasional, paling tidak sampai tahun 2022 ini sudah ada 25 negara yang dia kunjungi. Alim menekuni persoalan feminis, gender, komunikasi dan seksualitas. Hampir semua tulisannya menggunakan perspektif feminis muslim progressive. Diantara karya terkini adalah, Gender Contention and Social Recognition in Muslim Women’s Organizations in Yogyakarta dalam buku Indonesian Pluralities: Islam, Citizenship, and Democracy (2021), buku Feminisme Muslim di Indonesia (2019) dan beberapa artikel: Perebutan Tubuh Perempuan (2020), The Role of Muslim Women In Preventing Violent Extremism (PVE) In Indonesia (2019), Pengakuan Ulama dan Isu Perempuan di Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah (2018), Mapping of Muslims’ Understandings on Gender Issues in Islam at Six Universities in Yogyakarta, Indonesia (2018).

References

Abdullah, Amin. Fresh Ijtihad, Manhaj Pemikiran Keislaman Muhammadiyah di Era Disrupsi, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2019.

Abdullah, Amin. Buya Ahmad Syafii Maarif, Muslim Progresif, Faithful Patriotisme, & Pembela Pancasila, Jakarta: Maarif Institute, 2022, 33-34.

Esposito, L. John. Islam and Politics (Syracuse, NY: Syracuse University Press, 1998).

Maarif, S. Ahmad. Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah, Bandung: PT Mizan Pusataka, 2009, 177-188

Maarif, S. Ahmad, “400 tahun untuk Ahok”, Koran Tempo, 2 Desember 2016.

Qibtiyah, Alimatul. “Indonesian Muslim Women and the Gender Equality Movement”, Journal of Indonesian Islam, Volume 3 Nomer 1 (Juni 2019), 168-196. DOI: https://doi.org/10.15642/JIIS.2009.3.1.168-196

Qibtiyah, Alimatul. Jangan Pernah Mutung Ber-‘Aisyiyah dalam Aulia Taarufi & Prima Sulistya (ED.), Ibu Kemanusiaan. Catatan-catatan Perempuan untuk 86 tahun Buya Ahmad Syafii Maarif, Yogyakarta: Penerbit Buku Langgar bekerjasama dengan SaRang Building, 2021, 272-276.

Qibtiyah, Alimatul. Buya Feminis Muslim Indonesia diakses 17 September 2022 dari https://www.kompas.id/baca/opini/2022/06/15/buya-feminis-muslim-indonesia,

Safi, Omid. (Ed.), Progressive Muslims: On Justice, Gender, and Pluralism, Oxford: Oneworld Publications, 2003, h. 2-3

Saeed, Abdullah. “Introduction: The Qur’an, Interpretation and the Indonesian Context”, dalam Abdullah Saeed (ed) h. 9

Woodward, Mark. “Indonesia, Islam and the Prospect of Democracy”, SAIS Review, XXI (2), hlm. 29–37. DOI: https://doi.org/10.1353/sais.2001.0053

Scharmer, Otto. The Essentials of Theory U: Core Principles and Applications, Oakland: Berrett-Koehler Publishers, 2018.

https://kalam.sindonews.com/read/853591/786/mujaddid-islam-muncul-tiap-100-tahun-berikut-nama-namanya-1660244930, diakses pada 17 September2022

https://www.kompas.id/baca/opini/2022/06/15/buya-feminis-muslim-indonesia, Diakses pada 17 September 2022.

https://opini.harianjogja.com/read/2022/05/28/543/1102122/opini-obituari-buya-syafii-maarif-dan-kritik-berkemajuan diakses pada tanggal 17 September 2022,

https://suaramuhammadiyah.id/2017/01/18/syafii-maarif-hindari-misguided-arabism-umat-islam-harus-keluar-dari-kotak/ diakses pada 17 September 2022.

Downloads

PlumX Metrics

Published

22-06-2023

How to Cite

Qibtiyah , A. (2023). Dari Ego-system Menuju Eco-system: Pemikiran dan Laku Buya Syafii Maarif & Amin Abdullah: Pemikiran dan Laku Buya Syafii Maarif & Amin Abdullah. MAARIF, 18(1), 31–43. https://doi.org/10.47651/mrf.v18i1.208