Rekonsiliasi Pascasuksesi Kepemimpinan: Berkaca pada Penerapan Sistem Kekhalifahan Pertama dalam Islam dan Implementasinya pada Kehidupan Demokrasi Indonesia

Authors

  • Harja Saputra DPR RI

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v14i1.51

Keywords:

Rekonsiliasi,, Islam,, Suksesi Kepemimpinan

Abstract

Artikel ini akan mengelaborasi mengenai fakta-fakta sejarah yang terjadi dalam suksesi kepemimpinan pasca Nabi Saw wafat, yaitu pada masa penerapan sistem kekhalifahan pertama, pada suksesi kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddieq dan berbagai peristiwa yang menyertainya yang tak jarang diwarnai kemelut dan bibit perpecahan di tubuh umat Islam. Dan, bagaimana kedua tokoh sentral dalam suksesi kepempinan tersebut, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddieq dan Ali ibn Abi Thalib, bersikap pascasuksesi kepemimpinan. Di akhir pembahasan, akan coba diambil benang merahnya mengenai pentingnya meneladani sikap dari kedua tokoh sentral yang terlibat, tanpa bermaksud menyamakannya secara simetris bahwa Abu Bakar Ash-Shiddieq identik dengan Jokowi atau Prabowo identik dengan Ali ibn Ibn Thalib, bukan dalam ranah itu. Namun, lebih pada penekanan mengenai urgensi meneladani sikap mementingkan rekonsiliasi, perdamaian, dan persatuan umat, dari kedua tokoh ketimbang bersitegang pada aspek politik yang sangat mudah memunculkan konflik.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Harja Saputra, DPR RI

Harja Saputra lahir di Majalengka, Jawa Barat, 17 April 1978. Tenaga Ahli Komisi VIII DPR RI bidang Agama dan Sosial. Pernah direkrut khusus oleh Pansus DPR RI untuk membantu menuntaskan Revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Selain itu, sebagai tenaga ahli di beberapa RUU yang dibahas di Komisi VIII DPR RI dan selama lima tahun sebagai tenaga ahli di bidang perhajian.

Bersama 20 Kompasianers Kompas menulis buku “Presiden Jokowi: Harapan Baru Indonesia“, penerbit Elex Media bekerjasama dengan Kompasiana, 2014. Sejumlah artikel dimuat di beberapa media cetak seperti Kompas dan Media Indonesia, dan di media online: detik.com, qureta.com, dan di blog pribadi.

Minat di bidang pemikiran Islam, filsafat, dan sejarah. Selalu berpegang pada prinsip relativitas pendapat: tidak pernah mengklaim bahwa pendapat yang ditulis di artikel hari ini merupakan kebenaran mutlak, sangat terbuka kemungkinan untuk direvisi di kemudian hari. Kebenaran tidak berada di luar melainkan sesuai dengan pemahaman masing-masin orang. Ia ditemukan dan dikonstruksikan berdasarkan pemahaman, sehingga harus dikoreksi secara terus menerus.

PlumX Metrics

Published

30-06-2019

How to Cite

Saputra, H. (2019). Rekonsiliasi Pascasuksesi Kepemimpinan: Berkaca pada Penerapan Sistem Kekhalifahan Pertama dalam Islam dan Implementasinya pada Kehidupan Demokrasi Indonesia. MAARIF, 14(1), 102–113. https://doi.org/10.47651/mrf.v14i1.51