Mendiskursuskan Kembali Makna Moderatisme Muhammadiyah

Authors

  • Moh Shofan MAARIF Institute

DOI:

https://doi.org/10.47651/mrf.v14i2.57

Keywords:

Muktamar, Muhammadiyah

Abstract

Perhelatan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu beberapa waktu lalu, yang mengangkat tema “Beragama yang Mencerahkan”,—dan menjelang Muktamar Muhammadiyah Juli tahun 2020 mendatang—harus mampu memberikan perspektif baru. Muktamar Muhammadiyah mendatang harus menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang otentik dan cerdas terkait dengan berbagai ragam persoalan. Antara lain, Muhammadiyah dilihat dari bidang dakwah, pemikiran Islam, kepemimpinan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, filantropisme, isu gender serta keunikan-keunikan kasus yang berkembang di masyarakat.

Ajang Muktamar Muhammadiyah mendatang akan terasa hambar bila ia kehilangan etos sebagai gerakan pembaruan, gerakan ilmu, gerakan amal, serta tidak mampu menangkap pesan zaman dan merespon persoalan sosialkeummatan.

 Artikel-artikel dalam jurnal ini harus kita baca secara kritis guna mempertajam keinsyafan akan permasalahan: Apakah usaha modernisasi (pembaruan) yang digagas oleh Muhammadiyah dalam perjalanan historisitasnya mengalami kemerosotan—jika tidak boleh disebut kemunduran? Apa usaha usaha yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dalam melakukan moderasi Islam?

 

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Moh Shofan, MAARIF Institute

Adalah Direktur Riset MAARIF Institute 

PlumX Metrics

Published

30-12-2019

How to Cite

Shofan, M. (2019). Mendiskursuskan Kembali Makna Moderatisme Muhammadiyah. MAARIF, 14(2), 4–11. https://doi.org/10.47651/mrf.v14i2.57